baskervillesJudul asli: The Hound of Baskerville
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah: Dina Begum
Penyunting: Muthia Esfand
Penerbit: Visimedia
Terbit: Februari 2013
ISBN: 979-065152-X

Aku kurang hobi baca cerpen karena pendek-pendek (!) jadi bacanya cepat habis. Saat diminta memilih untuk menerjemahkan antara kumpulan cerpen atau novel karya Sir Arthur Conan Doyle, dengan sendirinya aku memilih novel. Ternyata dapat kisah hantu-hantuan. Waduh! Agak menyesal juga. Aku paling penakut kalau baca soal hantu… Bukannya pernah punya pengalaman melihat entitas lain selain manusia, hewan dan tumbuhan atau semacamnya, tapi serem ngebayanginnya. Simak saja sinopsisnya:

Ahli waris baru keluarga tua dari Devonshire, Sir Henry Baskerville, datang memohon bantuan san detektif untuk memecahkan misteri ganjil yang meneror keluarganya selama bertahun-tahun. Misteri yang melibatkan anjing misterius dengan jejak kaki raksasa. Holmes lalu mengutus Dr. Watson untuk datang menyelidiki langsung, di pedesaan berawa yang jauh dari hiruk-pikuk London. Hampir semua penduduk desa meyakini bahwa makhluk itu sepenuhnya gaib, dengan lolongan mengerikan yang menghantui rawa-rawa. Makhluk itu pulalah yang diyakini menjadi penyebab kematian Sir Charles Baskerville, ahli waris keluarga Baskerville yang sebelumnya.

Holmes dan Watson berusaha keras untuk tetap rasional. Mereka meyakini dan berupaya membuktikan bahwa makhluk tersebut nyata adanya dan bukan penjelmaan iblis dari neraka seperti yang selama ini dipercaya penduduk desa. Akhirnya Holmes dan Watson melihat sendiri sesosok makhluk itu, yang menjungkirbalikkan semua keyakinan mereka. Akankah anjing iblis tersebut berhenti meneror keluarga Baskerville? Mampukah Sherlock Holmes menyibak tabir misteri yang terus-menerus menelan korban jiwa itu?

Baru sampai 28 sudah deg-degan.  Apalagi pas sampai bagian Watson mendengar suara isak tangis wanita pada tengah malam dan ketika ditanyakan keesokan paginya tidak ada satu pun yang mengaku menangis malam itu…. jeng jeeeeeng… aku buru-buru berhenti baca, dilanjutkan besoknya.

Untunglah ceritanya tidak seseram yang kukhawatirkan. Bahkan, menurutku ini kisah Sherlock Holmes yang paling seru. Ada misteri di dalam misteri di buku ini, satu demi satu terungkap dengan memikat. Di Goodreads, ada 646 edisi yang berbeda untuk novel ini, dua di antaranya terjemahan bahasa Indonesia. Semoga versi terjemahanku mendapat tempat di hati para Sherlockian dan Doylean.